Dalam melatih ketangkasan sebaiknya diawali sejak usia dini, hal ini terbukti ampuh, karena jiwa seseorang saat usia dini relatif menangkap daya ingat secara cepat. Sehingga jika latihan ketangkasan tersebut dilakukan secara berkala maka ketangkasan akan melekat dan menjelma sebagai jati diri seseorang. Akan tetapi melatih ketangkasan tersebut memerlukan waktu yang relatif lama. Karena pada praktiknya ketangkasan dibutuhkan kesabaran, ketekunan dan konsentrasi.
Salah satu pengalaman saya tentang cara untuk melatih ketangkasan tersebut yakni dengan cara membaca Al-Qur'an. Mengapa Al-Qur'an? Al-Qur'an tersusun dari ayat-ayat, dimana ayat ayat itu tersebut tersusun dari huruf-huruf hijaiyah. Saya memulai belajar membaca Al-Qur'an sejak usia 5 tahun, dimana saat itu saya baru duduk di bangku Sekolah Dasar. Tahap pertama saya memulainya dengan membaca Iqro. Iqro merupakan sebuah buku yang di dalamnya terdapat beberapa bagian, mulai dari bagian satu hingga enam. Kesabaran seorang guru pengajar dan seorang anak diuji saat itu. Pengenalan tanda baca, huruf dan panjang pendek bacaan diperkenalkan pada tahap awal ini. Yang saya rasakan saat itu, saya amat senang dan bangga apabila saya bisa menyelesaikan membaca halaman perhalaman yang terdiri dari huruf huruf hijaiyah dengan berbagai tanda baca. Berlomba-lomba dengan kawan terdahulu dan saling berkompetisi. Setelah menyelesaikan semua tahapan yang ada di buku Iqro, maka saya pun melanjutkan membaca Al-Qur'an diusia 6 tahun. Awalnya saya terbata bata membaca ayat per ayat, hingga akhirnya saya sempat menyerah dan malas. Tantangan semakin besar, karena penerapan dari Ilmu tajwid harus benar benar diterapkan dengan baik.
Dengan kesabaran dan ketekunan. Akhirnya saya tamat membaca Al-Qur'an diusia 9 tahun. Waktu yang sangat lama bagi kebanyakan orang, dan itu membutuhkan perjuangan bagi saya untuk melawan rasa malas saya. Akan tetapi, disaat saya dududk di bangku SMP, saya mulai mengerti arti dari mempelajari dan menekuni bagaimana belajar membaca Al-Qur'an dengan baik. Setelah saya tahu, tidak sedikit rekan saya yang tidak bisa membaca Al-Qur'an. Saat itu saya merupakan salah satu anak yang beruntung pada waktu itu, karena bisa membaca ayat ayat Al-Qur'an. Kebiasaan terdahulu pun saya rintis kembali, dengan terbata bata saya mulai mengingat kembali cara menumbuhkan ketekunan saya saat belajar membaca Iqro. Akhirnya pada duduk di bangku SMA, saya dapat membaca Al-Qur'an dengan baik, alhamdulilah. Walau dengan itensitas yang tidak teratur, tapi saya memahami dan menyadari betul manfaat membaca Al-Qur'an. Percaya atau tidak, saya merasa lebih tangkas jika saya membaca huruf demi huruf yang ada dalam Al-Qur'an dan merasakan efek samping jika saya membaca Al-Qur'an dengan cepat atau lambat apalagi bila saya melantunkan ayat tersebut.
Efek samping dari semua itu ialah bekerjanya otak kiri dan otak kanan saya secara bersamaan dan menghubungkan jiwa saya kepada Allah SWT, dimana saat saya membaca ayat tersebut dengan lancar dan cepat, terbiasa dengan panjang pendeknya tanpa harus berhenti membaca, harus berkonsentrasi,cepat dalam mengambil keputusan untuk menentukan bunyi huruf sesuai ilmu tajwid, kontak mata dan batin terus terjalin secara tidak sadar dan terakhir semakin kita membca Al-Qur'an secara berulang ulang bahkan berkala maka ketangkasan kita pun semakin meningkat.
Maka dari itu saya menyarankan bagi para orang tua agar melatih ketangkasan para putra putrinya dengan cara membaca Al-Qur'an.
Semoga bermanfaat.
subhanallah... postingan yang menarik, al-qura'n memang mempunyai khasiat yang ngebikin manusia makin cerdas.
BalasHapus